disaster recovery vector illustration concept

Disaster Recovery atau pemulihan data menjadi hal yang sangat penting bagi bisnis di era modern. Bagaimana tidak, kehilangan data telah menjadi ancaman serius yang dapat mengganggu kelangsungan operasional suatu perusahaan. Berbagai faktor seperti bencana alam, serangan siber, atau kesalahan manusia dapat menyebabkan hilangnya data dalam bisnis. 

Pemulihan Bencana

Disaster Recovery PlanDisaster Recovery (DR) adalah proses pemulihan yang dirancang untuk memulihkan sistem TI, data, dan operasional bisnis setelah terjadi bencana atau gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan atau tidak tersedianya layanan. Bencana tersebut dapat berupa gempa bumi, banjir, kebakaran, serangan siber, atau peristiwa lainnya yang dapat mengganggu atau menghancurkan infrastruktur teknologi informasi. 

Tujuan dari Pemulihan Bencana adalah untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memulihkan operasi bisnisnya secepat mungkin setelah bencana terjadi, sehingga meminimalkan dampak negatifnya terhadap produktivitas, keuangan, reputasi, dan kepuasan pelanggan. 

 

Mengapa Perusahaan Membutuhkan Pemulihan Bencana?

Tidak dapat dipungkiri bahwa di era 4.0, data telah menjelma menjadi aset yang sangat penting bagi setiap bisnis. Namun perlindungan data masih menjadi tantangan bagi setiap perusahaan. Lemahnya perlindungan data tersebut terlihat dari beberapa contoh kasus kehilangan data yang sering terjadi, sebagai berikut. 

Serangan Ransomware

Serangan ini dapat menyebabkan sebagian besar data perusahaan terenkripsi dan tidak dapat diakses. Para peretas akan mengancam akan menghapus data tersebut secara permanen kecuali perusahaan membayar uang tebusan. 

Bencana alam

Bencana alam dapat merusak infrastruktur fisik dan perangkat teknologi. Akibatnya, data-data penting termasuk data administrasi, keuangan, dan pelayanan publik hilang atau rusak. 

Kegagalan Teknis

Sebuah perusahaan mungkin mengalami kegagalan teknis pada server utamanya. Akibatnya data nasabah termasuk data transaksi dan informasi pribadi hilang tanpa jejak. 

Kasus di atas menjadi pengingat penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia akan pentingnya memiliki strategi Disaster Recovery. Kehilangan data dapat berdampak serius pada kelangsungan bisnis, kepercayaan pelanggan, dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah pencegahan dan pemulihan data yang efektif untuk mengatasi risiko kehilangan data akibat berbagai ancaman. 

 

Bagaimana Cara Kerja Pemulihan Bencana?

Disaster Recovery Plan 2Cara kerja Pemulihan Bencana (DR) melibatkan serangkaian langkah dan proses yang dirancang untuk memastikan bahwa sistem informasi dan operasi bisnis dapat pulih setelah terjadi bencana atau gangguan. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam proses Pemulihan Bencana: 

1. Perencanaan

Langkah pertama dalam DR adalah membuat rencana pemulihan yang komprehensif. Hal ini melibatkan identifikasi potensi risiko, mengevaluasi dampaknya terhadap operasi bisnis, dan menentukan prioritas pemulihan untuk sistem, aplikasi, dan data penting. 

2. Pengembangan Strategi Pemulihan

Setelah risiko teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi pemulihan yang tepat. Hal ini mencakup pemilihan teknologi, infrastruktur, dan proses pemulihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam menghadapi berbagai jenis bencana. 

3. Pengujian

Pengujian DR sangat penting untuk memastikan bahwa rencana pemulihan dapat berjalan sesuai harapan ketika diperlukan. Ini melibatkan simulasi skenario bencana atau darurat yang memungkinkan perusahaan menguji efektivitas rencana pemulihan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. 

4. Implementasi

Setelah rencana pemulihan diuji dan disempurnakan, langkah selanjutnya adalah menerapkannya di lingkungan produksi. Hal ini melibatkan adaptasi infrastruktur teknologi dan proses operasional agar sesuai dengan strategi pemulihan yang telah ditetapkan. 

5. Pemantauan dan Pemeliharaan

Pemulihan Bencana bukanlah proses yang dilakukan satu kali saja, namun merupakan inisiatif yang berkelanjutan. Perusahaan perlu terus memantau dan memelihara rencana pemulihan mereka, dan memperbaruinya secara berkala sesuai dengan perubahan dalam lingkungan bisnis dan teknologi 

Disaster Recovery Plan 3

Jenis Rencana Pemulihan Bencana

Ada beberapa jenis rencana Pemulihan Bencana (DR) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan spesifik suatu perusahaan. Berikut ini beberapa jenis DR plan yang umum digunakan: 

Pemulihan Bencana di Tempat

Rencana ini melibatkan penyediaan fasilitas pemulihan di lokasi yang sama dengan pusat data atau kantor pusat perusahaan. Fasilitas ini biasanya berupa ruang pemulihan yang dilengkapi dengan infrastruktur dan perangkat keras yang diperlukan untuk memulihkan sistem dan operasional bisnis setelah terjadi bencana. 

Pemulihan Bencana di Luar Lokasi

Rencana ini melibatkan penyediaan fasilitas pemulihan di lokasi yang terpisah dari pusat data atau kantor pusat perusahaan. Ini bisa berupa pusat data sekunder, pusat pemulihan bencana pihak ketiga, atau bahkan layanan pemulihan berbasis cloud. DR di luar lokasi memastikan perusahaan memiliki cadangan yang aman dan terpisah dari lokasi utama mereka. 

Situs Dingin, Situs Hangat, dan Situs Panas

Cold site merupakan fasilitas kosong yang memerlukan konfigurasi dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak ketika terjadi bencana. Warm site merupakan fasilitas yang sudah terkonfigurasi sebagian dengan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak namun perlu dikonfigurasi lebih lanjut bila diperlukan. Sedangkan hot site merupakan fasilitas yang terkonfigurasi penuh dengan infrastruktur dan software yang siap digunakan secara instan. 

Pencadangan dan Pemulihan Data

Rencana ini berfokus pada pemulihan data yang hilang atau rusak setelah bencana. Ini melibatkan pencadangan data secara berkala dan menyimpannya di lokasi yang aman. Metode ini sering digunakan sebagai komponen rencana pemulihan yang lebih luas. 

Pemulihan Bencana Berbasis Cloud

DIsaster Recovery Plan 4Paket ini menggunakan layanan pemulihan bencana yang disediakan oleh penyedia cloud. Dengan menyimpan data dan aplikasi di cloud, perusahaan dapat memulihkan operasionalnya dengan cepat menggunakan infrastruktur yang dikelola oleh penyedia layanan. 

Setiap jenis rencana DR memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, kompleksitas, waktu pemulihan, dan kebutuhan akan ketersediaan sistem dalam memilih rencana yang paling tepat bagi mereka. 

 

Memilih Solusi Pemulihan Bencana untuk Memulihkan Data dengan Cepat dan Efisien

Untuk memastikan sistem backup Anda memiliki kemampuan terbaik selama proses pemulihan data, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. 

1. Implementasi, Operasi, dan Pelaporan Otomatis

Proses implementasi, pengoperasian, dan pelaporan harus diotomatisasi untuk menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola pemulihan data. 

2. Replikasi Cepat dan Fleksibel

Kemampuan replikasi yang cepat dan fleksibel memungkinkan data dipulihkan dengan cepat dalam skenario bencana. 

3. Mobilitas Data di Cloud dengan Biaya Optimal

Memindahkan data ke cloud seharusnya hemat biaya dan mudah dilakukan. 

4. Deteksi dan Pencegahan Ransomware

Kemampuan mendeteksi dan mencegah serangan ransomware sangat penting untuk melindungi data dari ancaman keamanan. 

5. Skalabilitas Perusahaan

Solusi pemulihan data harus dapat berkembang seiring pertumbuhan bisnis. 

Seperti yang telah disebutkan di awal, penggunaan Disaster Recovery dapat menjadi salah satu cara untuk meminimalisir ancaman kehilangan data. Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk memulihkan data dan sistem, jika terjadi kegagalan pada infrastruktur perusahaan baik karena bencana atau serangan siber. 

(sumber : dari berbagai sumber)